RSS

Monday, July 11, 2011

Media Transmisi Jaringan (Part I): WIRED

Media transmisi adalah media yang digunakan sebagai penghubung antara pengirim dan penerima, untuk melintaskan isyarat. (Abdul, 2005:393)
Media transmisi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: media berkabel (wired media/bounded media/guided media/hard media) dan media nirkabel (wireless media/unbounded media/unguided media/soft media).
 Gambar 1. Jenis Media Transmisi

Media Berkabel (Wired)
Seperti namanya, media transmisi berkabel menghubungkan pengirim dan penerima secara fisik, yaitu dengan perantara kabel.
Yang termasuk dalam kategori media berkabel ini adalah sebagai berikut.
·         Coaxial Cable (Kabel Koaksial)
·         Twisted Pair (Kabel Pasangan Terpilin)
·         Fiber Optic (Kabel Serat Optik)
 Gambar 2. Pembagian Media Berkabel

Kabel Coaxial
Kabel coaxial disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel coaxial mengandung penghantar yang terbuat dari tembaga pada bagian inti. Penghantar ini diselubungi oleh penyekat (insulator). Penyekat ini diselubungi dengan anyaman kawat. Selanjutnya, anyaman kawat ini dibungkus dengan penyekat.
Kabel Coaxial biasa digunakan untuk koneksi jaringan lokal (LAN), koneksi TV kabel, dan antena TV. Kecepatan data berkisar antara 100 Mbps – 2,4 Gbps.
Jenis-jenis kabel coaxial:
-          RG-6
-          RG-7, digunakan untuk thick Ethernet.
-          RG-8 (10Base5), digunakan untuk thick Ethernet.
-          RG-9, digunakan untuk thick Ethernet.
-          RG-11, digunakan untuk thick Ethernet.
-          RG-58 (10Base2), digunakan untuk thin Ethernet.
-          RG-59, digunakan untuk kabel televisi.
-          RG-62, digunakan untuk ARCNET.

Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik instalasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

Kabel Twisted-Pair
Kabel Twisted-Pair memiliki kabel yang berpilin secara berpasangan. Setiap dua kabel (sepasang) saling dipilin dengan tujuan untuk mengurangi inferensi elektromagnetik terhadap kabel lain atau terhadap sumber eksternal. Kabel ini umumnya terdiri atas 4 pasang kabel yang diselubungi dengan penyekat (insulator).

Jenis-jenis kabel twisted pair:
-          UTP (Unshielded Twisted Pair)

UTP sangat populer karena murah dan mudah dipasang. Saat ini, UTP biasa digunakan pada LAN (Local Area Network) dengan kecepatan 10 dan 100 Mbps. Adapun kategori UTP menurut EIA (The Electronics Industries Association) sendiri ada 5 macam, sebagaimana tercantum dalam tabel (Abdul, 2005:396)
Kategori
Keterangan
Kategori 1
Kabel twisted pair yang awalnya digunakan pada sistem telepon. Hanya cocok untuk suara.
Kategori 2
Kabel twisted pair dengan kualitas yang lebih baik. Dapat dipakai untuk suara maupun komunikasi data berkecepatan rendah.
Kategori 3
Mensyaratkan jumlah minimal puntiran adalah 3 per satu kaki. Dapat dipakai untuk komunikasi data sampai 10 Mbps. Saat ini menjadi standar untuk sistem telepon.
Kategori 4
Dapat digunakan untuk pengiriman data sampai 16 Mbps.
Kategori 5
Digunakan untuk pengiriman data sampai 100 Mbps.
Kategori 6
dan Kategori 7
Beberapa spesifikasi UTP yang lain: 
100BaseT
100BaseT merupakan spesifikasi yang dihasilkan oleh Fast Ethernet Alliance kepada IEEE. Spesifikasi ini mendefinisikan implementasi Ethernet berkecepatan 100 Mbps dengan menggunakan kabel twisted pair kategori 5 sebanyak dua pasang pada jarak 100 m.

100BaseVG
100BaseVG merupakan usulan yang diajukan oleh Hewlett Packard dan AT&T yang diterapkan pada jaringan berkecepatan 100 Mbps, dengan konfigurasi bintang (star), menggunakan 4 pasang kabel UTP. VG berasal dari “Voice Grade”.

-          STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP kurang populer dibandingkan kabel UTP. Kabel ini diperkenalkan pertama kali oleh IBM pada awal tahun 1980-an. Kabel ini biasa dipakai pada instalasi IBM, pada jaringan token-ring. Harga STP lebih mahal daripada harga UTP, tetapi mampu mengurangi interferensi dengan lebih baik (karena pelindung yang melingkupi pasangan kabel terpilin berperan mengurangi interferensi).
Kategori kabel STP (IBM):
o   Tipe 1: dua pasang 22-AWG
o   Tipe 2: tipe 1 dengan 4 pasang telepon
o   Tipe 6: dua pasang pelindung standar 26-AWG
o   Tipe 7: terdiri dari 1 pasang pelindung standar 26-AWG
o   Tipe 9: terdiri dari pelindung kabel 26-AWG

Fiber (Serat) Optik
Gambar 7. Single-mode(atas) dan Multi-mode(bawah)
Berbeda dengan twisted pair dan coaxial, kabel serat optik membawa isyarat data dalam bentuk berkas cahaya. Kabel ini biasa digunakan pada LAN berkecepatan gigabit per detik. Perlu diketahui, cahaya dapat mengalir dengan kecepatan 300.000 km/s dalam ruang hampa. Kecepatan cahaya dalam media transmisi tergantung pada kepadatan media. Semakin padat, maka semakin lambat.

Sistem transmisi optik memiliki tiga komponen:
-          Sumber cahaya
-          Media transmisi, dan
-          Detektor cahaya.

Sumber cahaya dapat berupa LED (Light Emitting Diode) ataupun laser (ILD/Injected Laser Diode). Sumber cahaya melakukan konversi insyarat listrik yang berasal dari pengirim menjadi berkas cahaya, yang kemudian dilintaskan pada media transmisi. Detektor dipasang pada ujung penerima untuk menangkap cahaya. Detektor cahaya berupa fotodiode atau fototransistor, yang berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi isyarat listrik.
Kabel serat optik menyerupai kabel coaxial, tetapi tanpa diselubungi dengan anyaman kawat halus. Bagian tengah kabel (disebut inti) berupa kaca yang digunakan untuk melewatkan cahaya. Inti ini diselubungi oleh lapisan kaca yang biasa disebut cladding. Indeks refraktif cladding lebih rendah daripada inti. Sebagai akibatnya, cahaya yang memantul ke cladding akan dipantulkan kembali ke inti. Bagian cladding dilapisi oleh jaket pelindung. Pada prakteknya, sejumlah serat optik dikemas menjadi sebuah kabel dan dibungkus dalam sarung.

Saat ini terdapat tiga teknologi serat optik:
-          Multimode step-index
-          Multimode granded-index
-          Single-mode

Pada serat optik yang multimode, cahaya dapat dipantulkan dengan sudut yang berbeda-beda. Transmisi multimode step-index merupakan teknologi yang paling dulu muncul. Karena keterbatasan panjang kabel, kabel berteknologi multimode step-index biasa dipakai dalam gedung. Kabel berteknologi multimode granded-index lebih fleksibel dalam hal panjang, sehingga cocok digunakan pada lingkungan yang terdiri atas beberapa gedung atau dalam sebuah kampus yang besar.
Pada mode tunggal (single mode), cahaya dipancarkan dengan arah yang lurus (tanpa pantulan). Teknologi ini cocok untuk jarak jauh.

Perbedaan ketiga mode serat optik:
Sifat
Step-index
Grade-index
Single-mode
Sumber cahaya
LED/laser
LED/laser
Laser
Lebar-jalur
Lebar (sampai 200 MHz)
Sangat lebar (200 Mhz-3 GHz)
Sangat lebar (3 GHz – 50 GHz)
Aplikasi yang umum
Jalur data komputer
Jalur telepon, cukup jauh
Jalur telekomunikasi jarak jauh
Biaya
Paling murah
Agak mahal
Sangat mahal
Diameter
50-125 µm
50-125 µm
2-8 µm
Diameter cladding
125-440 µm
125-440 µm
15-60 µm
Gambar 8. Pantulan cahaya pada serat optik

Keuntungan kabel serat optik dibandingkan dengan kedua kabel pendahulunya:
-     Memiliki lebar jalur yang lebih besar. Dengan demikian kabel serat optik menangani volume data yang besar atau mendukung kecepatan yang tinggi
-     Lebih ringan dan lebih kecil.
-     Tidak terinterferensi oleh elektromagnetik dan tidak terjadi cakap-silang antarserat optik.
-   Keamanan karena kabel serat optik sulit untuk disadap (tetapi hal ini sekaligus menjadi suatu kelemahan, karena penyambungan tidak mudah dilakukan).
Dari segi biaya, kabel serat optik jauh lebih mahal.

Standar serat optik adalah FDDI dan SONET. FDDI (Fibre Distributed Data Interface) merupakan standar dari ANSI (American National Standard Institute), yang mendefinisikan LAN berkecepatan 100 Mbps. Teknologi yang digunakan adalah serat multimode 50/125 (diameter inti 50 µm dan diameter cladding sebesar 125 µm), 62.5/125, atau 85/125. Standar SONET (Synchronous Optical Network) dibuat oleh ECSA (Exchange Carriers Standard Assosiation) menggunakan jenis single-mode.

Referensi:
Abdi Muhartin. 2010. Jenis-Jenis Media Transmisi Pada Jaringan. http://www.belajarpc.info/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.htm (diakses pada hari Jumat, 8 Juli 2011 pukul 17.18 WIB)
Abdul Kadir dan Terra CH. Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Anonim. 2011. Media Transmisi. http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi (diakses pada hari Jumat, 8 Juli 2011 pukul 17.16 WIB)
Faisal Akib. 2010. Media Transmisi Wired/Kabel/Guided. http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/ (diakses pada hari Jumat, 8 Juli 2011 pukul 17.18 WIB)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih, Anda telah bersedia meninggalkan komentar Anda mengenai post ini. ^^

Popular Posts