RSS

Monday, July 18, 2011

ISDN dan ADSL

ISDN

A.  Pengertian ISDN
ISDN merupakan singkatan dari Integrated Services Digital Network, merupakan sebuah sistem pada koneksi telepon digital yang telah tersedia dalam beberapa dekade. Sistem ini membuat suara dan data dapat ditransmisikan secara simultan ke seluruh dunia menggunakan konektivitas digital end-to-end.
Dengan ISDN, suara dan data dibawa oleh bearer channels (B channels) dengan menggunakan bandwidth 64 kbps. Beberapa mengubah limit B channels ke kapasitas 56 kbps. Sebuah data channel (D channel) mengatur sinyal pada 16 kbps atau 64 kbps, tergantung pada tipe layanannya.
Perlu diingat bahwa pada terminologi ISDN, “k” berarti 1000 (103), bukan 1024 (210) seperti pada aplikasi komputer lainnya (biasanya digunakan “K” untuk menunjukkan nilai ini); sehingga, sebuah channel 64 kbps membawa data 64000 bps. Sekelompok prefix standar baru telah dibuat untuk menangani hal ini. Maka, “k” (kilo-) berarti 1000 (103), “M” (mega) berarti 1000000 (106), dan seterusnya, dan “Ki” (kibi-) berarti 1024 (210), “Mi” (mebi-) berarti 1048576 (220).
Ada dua tipe dasar dari layanan ISDN: Basic Rate Interface (BRI) dan Primary Rate Interface (PRI). BRI terdiri dari dua buah B channels 64 kbps dan sebuah D channel 16 kbps dengan total 144 kbps. Layanan dasar ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan user pribadi.
PRI ditujukan untuk user dengan kebutuhan yang lebih banyak. Struktur channel tipikalnya adalah 23 B channels tambah sebuah D channel 64 kbps dengan total 1536 kbps. Di Eropa, PRI terdiri dari 30 B channels ditambah sebuah D channel 64 kbps menggunakan Non-Facility Associated Signaling (NFAS).
H channel merupakan kumpulan dari B channel. Penggunaannya adalah sebagai berikut ini.
·   H0=384 kb/s (6 B channels)
·   H10=1472 kb/s (23 B channels)
·   H11=1536 kb/s (24 B channels)
·   H12=1920 kb/s (30 B channels) – International (E1) saja

Untuk mengakses layanan BRI, perlu untuk berlangganan layanan ISDN. Pelanggan setidaknya harus berada 18000 kaki (sekitar 3,4 mil atau 5,5 km) dari perusahaan telepon yang merupakan kantor pusat dari layanan BRI, lebih dari itu, perangkat repeater yang mahal dibutuhkan, atau layanan ISDN tidak akan tersedia. Pelanggan juga membutuhkan peralatan khusus untuk berkomunikasi dengan switch dari perusahaan telepon dan dengan peralatan ISDN lainnya. Peralatan ini termasuk Terminal Adapter ISDN (yang terkadang disebut dengan salah “Modem ISDN”) dan Router ISDN. 

B. Sejarah ISDN
Jaringan telepon terdahulu terdiri dari sistem analog murni yang menghubungkan pengguna telepon langsung dengan menggunakan kabel interkoneksi mekanik. Sistem ini sangat tidak efisien, sangat rentan dengan kerusakan dan kebisingan, dan juga tidak mudah juga untuk koneksi jarak jauh. Awal tahun 1960-an, sistem telepon secara bertahap mulai berubah koneksi internalnya menjadi sistem paket, sistem digital. Sekarang, hampir seluruh pengubah suara jaringan telepon di AS merupakan sistem digital. Namun, tetap saja koneksi akhir dari kantor central pusat kepada peralatan pelanggan menggunakan sebuah jalur analog, yaitu Plain-Old Telephone Service (POTS).
Pergerakan standar dimulai dari International Telephone and Telegraph Consultative Committee (CCITT), yang dikenal saat ini sebagai International Telecommunications Union (ITU). ITU merupakan organisasi United Nation yang mengkoordinasi dan menstandarisasikan telekomunikasi internasional. Rekomendasi original dari ISDN berada dalam CCITT Recommendation I.120 (1984) yang mendeskripsikan beberapa panduan dari penerapan ISDN.
Jaringan telepon lokal, terutama perusahaan regional Bell, telah lama menyambut sistem ini, namun mereka dikritik karena terlalu lambat menerapkan ISDN. Alasannya adalah bahwa fakta penukaran pabriknya, Northern Telecom (saat ini Northern Networks), dan AT&T (yang sekarang dimiliki oleh Lucent Technologies) memilih jalan lain untuk menerapkan standar CCITT. Standar ini tidak berjalan dengan baik. Situasi ini seperti pepatah abad 19, “People had different gauges, different tracks… nothing worked well. (Orang yang memiliki ukuran berbeda, jalan berbeda… tidak akan bekerja dengan baik.) ”
Di permulaan tahun 1990-an, U.S Members dari industri setuju untuk membentuk standar National ISDN 1 (NI-1) sehingga pengguna tidak perlu mengetahui merk dari switch yang mereka koneksikan demi pembelian perlengkapan dan software yang kompatibel. Namun, ada masalah persetujuan standar ini. Faktanya, banyak negara barat yang tidak mau menerapkan NI-1. Southwestern Bell dan U.S West (Qwest) mengatakan bahwa mereka tidak ada rencana menerapkan software NI-1 pada kantor switch utama mereka karena tidak kompatibel dengan jaringan ISDN mereka yang sudah ada.
Akhirnya, seluruh regional Bell Operating Companies (RBOCs) tidak mendukung NI-1. Inisitatif lain diambil sehingga dibentuk National ISDN 2 (NI-2). Beberapa pabrik seperti Motorola dan US Robotics (3Com), bekerja dengan RBOCs untuk membentuk konfigurasi standar bagi peralatan mereka. Aksi ini, dengan harga yang kompetitif, tidak mahal, dan keinginan orang untuk memiliki akses internet murah dengan bandwidth tinggi membuat ISDN populer dalam beberapa tahun.
Hingga akhirnya, layanan ISDN digantikan oleh layanan broadband internet, seperti xDSL dan layanan modem kabel. Layanan ini lebih cepat, tidak mahal, dan mudah untuk digunakan daripada ISDN. Namun, tetap saja ISDN memiliki tempatnya sendiri, sebagai jalur backup lokasi di mana layanan broadband tidak tersedia.




ADSL
A. Deskripsi Umum
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan layanan yang disediakan oleh CBN dengan kerjasama dengan TELKOM. Teknologi ini merupakan teknologi lama yang terus diperbaharui demi meningkatkan kecepatan transfer modem. Di Indonesia, teknologi ADSL masih digunakan dengan kecepatan 386/64 Kbps bagi downstream dan upstream.
Teknologi ADSL memiliki keterbatasan jarak jangkau, yaitu jarak jangkau dari Telco (gardu induk telepon) dengan modem pelanggan tidak boleh terlalu jauh. Contoh koneksi ini adalah ADSL dari Speedy Net Telkom.

B. Pemasangan
Menggunakan modem ADSL memerlukan satu buah line telepon. Namun, saat ini pemakai dapat berbagi antara koneksi internet dengan ADSL dan dengan telepon. caranya adalah pada ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line.
Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk, artinya tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengna suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika sedang menggunakan modem ADSL. Dengan Splitter, Anda dapat menjawab dan menelepon seseorang dengan telepon biasa dan terkoneksi ke internet melalui modem ADSL.

Cara pemasangannya seperti pada gambar di bawah ini.


Tulisan mengenai ISDN merupakan terjemahan yang diambil dari:
Becker, Ralph. 2006. ISDN Definitions. http://www.ralphb.net/ISDN/defs.html (diakses pada hari Rabu, 13 Juli 2011 pukul 17.00 WIB)
Becker, Ralph. 2006. ISDN History. http://www.ralphb.net/ISDN/history.html (diakses pada hari Rabu, 13 Juli 2011 pukul 17.00 WIB)

dan ADSL bersumber dari:
CBN. 2010. ADSL. http://www.cbn.net.id/cbweb/service.aspx?x=Home&y=Service&z= Brief+Description&q=00&mn= (diakses pada hari Rabu, 13 Juli 2011 pukul 17.06 WIB)
Noname. 2007. Persiapan Pemasangan ADSL dan Splitter. http://obengware.com/tips /setupadsltelkomspeedy.htm (diakses pada hari Rabu, 13 Juli 2011 pukul 17.13 WIB)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih, Anda telah bersedia meninggalkan komentar Anda mengenai post ini. ^^

Popular Posts