Media transmisi adalah media yang digunakan sebagai
penghubung antara pengirim dan penerima, untuk melintaskan isyarat. (Abdul,
2005:393)
Media transmisi dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu: media berkabel (wired media/bounded media/guided media/hard media) dan media nirkabel (wireless
media/unbounded media/unguided media/soft media).
Gambar
1. Jenis Media Transmisi
Media Berkabel
(Wired)
Seperti namanya, media transmisi berkabel menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik, yaitu dengan perantara kabel.
Yang termasuk
dalam kategori media berkabel ini adalah sebagai berikut.
·
Coaxial Cable (Kabel Koaksial)
·
Twisted Pair (Kabel Pasangan Terpilin)
·
Fiber Optic (Kabel Serat Optik)
Gambar 2. Pembagian Media Berkabel
Kabel Coaxial
Kabel
coaxial disebut
juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur
Connector). Kabel coaxial
mengandung penghantar yang terbuat dari tembaga pada bagian inti. Penghantar ini
diselubungi oleh penyekat (insulator). Penyekat ini diselubungi dengan anyaman
kawat. Selanjutnya, anyaman kawat ini dibungkus dengan penyekat.
Kabel Coaxial biasa digunakan untuk koneksi jaringan
lokal (LAN), koneksi TV kabel, dan antena TV. Kecepatan data berkisar antara
100 Mbps – 2,4 Gbps.
Jenis-jenis
kabel coaxial:
-
RG-6
-
RG-7, digunakan untuk thick Ethernet.
-
RG-8 (10Base5), digunakan untuk
thick Ethernet.
-
RG-9, digunakan untuk thick Ethernet.
-
RG-11, digunakan untuk thick Ethernet.
-
RG-58 (10Base2), digunakan
untuk thin Ethernet.
-
RG-59, digunakan untuk kabel televisi.
-
RG-62, digunakan untuk ARCNET.
Ada 3 jenis konektor pada kabel
Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan
menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan
jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan
repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi,
baik instalasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak
direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
Kabel Twisted-Pair
Kabel Twisted-Pair
memiliki kabel yang berpilin secara berpasangan. Setiap dua kabel (sepasang)
saling dipilin dengan tujuan untuk mengurangi inferensi elektromagnetik
terhadap kabel lain atau terhadap sumber eksternal. Kabel ini umumnya terdiri
atas 4 pasang kabel yang diselubungi dengan penyekat (insulator).
Jenis-jenis
kabel twisted pair:
-
UTP (Unshielded Twisted Pair)
UTP sangat populer karena murah dan mudah dipasang.
Saat ini, UTP biasa digunakan pada LAN (Local
Area Network) dengan kecepatan 10 dan 100 Mbps. Adapun kategori UTP menurut
EIA (The Electronics Industries
Association) sendiri ada 5 macam, sebagaimana tercantum dalam tabel (Abdul,
2005:396)
Kategori
|
Keterangan
|
Kategori
1
|
Kabel twisted pair yang awalnya digunakan
pada sistem telepon. Hanya cocok untuk suara.
|
Kategori
2
|
Kabel twisted pair dengan kualitas yang
lebih baik. Dapat dipakai untuk suara maupun komunikasi data berkecepatan
rendah.
|
Kategori
3
|
Mensyaratkan
jumlah minimal puntiran adalah 3 per satu kaki. Dapat dipakai untuk
komunikasi data sampai 10 Mbps. Saat ini menjadi standar untuk sistem
telepon.
|
Kategori
4
|
Dapat
digunakan untuk pengiriman data sampai 16 Mbps.
|
Kategori
5
|
Digunakan
untuk pengiriman data sampai 100 Mbps.
|
dan Kategori 7
Beberapa spesifikasi UTP yang lain:
100BaseT
100BaseT
merupakan spesifikasi yang dihasilkan oleh Fast
Ethernet Alliance kepada IEEE. Spesifikasi ini mendefinisikan implementasi
Ethernet berkecepatan 100 Mbps dengan menggunakan kabel twisted pair kategori 5
sebanyak dua pasang pada jarak 100 m.
100BaseVG
100BaseVG
merupakan usulan yang diajukan oleh Hewlett Packard dan AT&T yang
diterapkan pada jaringan berkecepatan 100 Mbps, dengan konfigurasi bintang
(star), menggunakan 4 pasang kabel UTP. VG berasal dari “Voice Grade”.
-
STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP kurang populer dibandingkan kabel UTP. Kabel
ini diperkenalkan pertama kali oleh IBM pada awal tahun 1980-an. Kabel ini
biasa dipakai pada instalasi IBM, pada jaringan token-ring. Harga STP lebih
mahal daripada harga UTP, tetapi mampu mengurangi interferensi dengan lebih
baik (karena pelindung yang melingkupi pasangan kabel terpilin berperan
mengurangi interferensi).
Kategori kabel STP (IBM):
o
Tipe 1: dua pasang
22-AWG
o
Tipe 2: tipe 1
dengan 4 pasang telepon
o
Tipe 6: dua pasang
pelindung standar 26-AWG
o
Tipe 7: terdiri dari
1 pasang pelindung standar 26-AWG
o
Tipe 9: terdiri dari
pelindung kabel 26-AWG
Fiber (Serat) Optik
Gambar 7. Single-mode(atas) dan Multi-mode(bawah)
Berbeda dengan twisted
pair dan coaxial, kabel serat
optik membawa isyarat data dalam bentuk berkas cahaya. Kabel ini biasa
digunakan pada LAN berkecepatan gigabit per detik. Perlu diketahui, cahaya
dapat mengalir dengan kecepatan 300.000 km/s dalam ruang hampa. Kecepatan
cahaya dalam media transmisi tergantung pada kepadatan media. Semakin padat,
maka semakin lambat.
Sistem
transmisi optik memiliki tiga komponen:
-
Sumber cahaya
-
Media transmisi, dan
-
Detektor cahaya.
Sumber cahaya dapat berupa LED (Light Emitting Diode) ataupun laser (ILD/Injected Laser Diode). Sumber cahaya melakukan konversi
insyarat listrik yang berasal dari pengirim menjadi berkas cahaya, yang
kemudian dilintaskan pada media transmisi. Detektor dipasang pada ujung
penerima untuk menangkap cahaya. Detektor cahaya berupa fotodiode atau
fototransistor, yang berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi isyarat listrik.
Kabel serat
optik menyerupai kabel coaxial, tetapi tanpa diselubungi dengan anyaman kawat
halus. Bagian tengah kabel (disebut inti) berupa kaca yang digunakan untuk
melewatkan cahaya. Inti ini diselubungi oleh lapisan kaca yang biasa disebut cladding.
Indeks refraktif cladding lebih
rendah daripada inti. Sebagai akibatnya, cahaya yang memantul ke cladding akan dipantulkan kembali ke
inti. Bagian cladding dilapisi oleh
jaket pelindung. Pada prakteknya, sejumlah serat optik dikemas menjadi sebuah
kabel dan dibungkus dalam sarung.
Saat
ini terdapat tiga teknologi serat optik:
-
Multimode
step-index
-
Multimode
granded-index
-
Single-mode
Pada serat
optik yang multimode, cahaya dapat
dipantulkan dengan sudut yang berbeda-beda. Transmisi multimode step-index merupakan teknologi yang paling dulu muncul.
Karena keterbatasan panjang kabel, kabel berteknologi multimode step-index biasa dipakai dalam gedung. Kabel berteknologi
multimode granded-index lebih
fleksibel dalam hal panjang, sehingga cocok digunakan pada lingkungan yang
terdiri atas beberapa gedung atau dalam sebuah kampus yang besar.
Pada mode
tunggal (single mode), cahaya
dipancarkan dengan arah yang lurus (tanpa pantulan). Teknologi ini cocok untuk
jarak jauh.
Perbedaan ketiga mode serat optik:
Sifat
|
Step-index
|
Grade-index
|
Single-mode
|
Sumber cahaya
|
LED/laser
|
LED/laser
|
Laser
|
Lebar-jalur
|
Lebar (sampai 200 MHz)
|
Sangat lebar (200 Mhz-3 GHz)
|
Sangat lebar (3 GHz – 50 GHz)
|
Aplikasi yang
umum
|
Jalur data komputer
|
Jalur telepon, cukup jauh
|
Jalur telekomunikasi jarak jauh
|
Biaya
|
Paling murah
|
Agak mahal
|
Sangat mahal
|
Diameter
|
50-125 µm
|
50-125 µm
|
2-8 µm
|
Diameter
cladding
|
125-440 µm
|
125-440 µm
|
15-60 µm
|
Keuntungan
kabel serat optik dibandingkan dengan kedua kabel pendahulunya:
- Memiliki lebar jalur yang lebih besar. Dengan demikian
kabel serat optik menangani volume data yang besar atau mendukung kecepatan
yang tinggi
- Lebih ringan dan lebih kecil.
- Tidak terinterferensi oleh elektromagnetik dan tidak
terjadi cakap-silang antarserat optik.
- Keamanan karena kabel serat optik sulit untuk disadap
(tetapi hal ini sekaligus menjadi suatu kelemahan, karena penyambungan tidak
mudah dilakukan).
Dari
segi biaya, kabel serat optik jauh lebih mahal.
Standar serat
optik adalah FDDI dan SONET. FDDI (Fibre
Distributed Data Interface) merupakan standar dari ANSI (American National Standard Institute),
yang mendefinisikan LAN berkecepatan 100 Mbps. Teknologi yang digunakan adalah
serat multimode 50/125 (diameter inti
50 µm dan diameter cladding sebesar
125 µm), 62.5/125, atau 85/125. Standar SONET (Synchronous Optical Network) dibuat oleh ECSA (Exchange Carriers Standard Assosiation) menggunakan jenis single-mode.
Referensi:
Abdi Muhartin. 2010. Jenis-Jenis
Media Transmisi Pada Jaringan. http://www.belajarpc.info/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.htm (diakses pada
hari Jumat, 8 Juli 2011 pukul 17.18 WIB)
Abdul Kadir dan Terra CH. Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Anonim. 2011. Media Transmisi. http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi (diakses pada
hari Jumat, 8 Juli 2011 pukul 17.16 WIB)
Faisal Akib. 2010. Media Transmisi
Wired/Kabel/Guided. http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/ (diakses pada
hari Jumat, 8 Juli 2011 pukul 17.18 WIB)
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih, Anda telah bersedia meninggalkan komentar Anda mengenai post ini. ^^